2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia

A Reaksi Redoks

Konsep reduksi dan oksidasi (redoks) berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, penyerahan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi telah Anda pelajari di Kelas X Bab 7. Konsep redoks pada Kelas X baru diterapkan dalam memberi nama senyawa sehingga dapat membedakan apa nama untuk CuO dan Cu2O serta memahami penerapan konsep redoks dalam mengatasi masalah lingkungan. Selain itu, masih banyak penerapan reaksi reduksi oksidasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya reaksi yang terjadi pada baterai kering, sel aki, penyepuhan dan pemurnian logam, serta penanggulangan korosi. Reaksi reduksi-oksidasi merupakan reaksi yang berlangsung pada proses-proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang menghasilkan arus listrik dan proses kimia yang menggunakan arus listrik. 

Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah, namun reaksi yang rumit harus ditangani secara khusus. Ada dua cara untuk menyetarakan reaksi dengan cara redoks, yaitu: 1. cara bilangan oksidasi; 2. cara setengah reaksi/ion elektron.

1. Cara Bilangan Oksidasi

Penyetaraan persamaan reaksi redoks menggunakan cara bilangan oksidasi (biloks) dilakukan dengan cara menyamakan jumlah elektron yang dilepas oleh reduktor dan elektron yang diikat oleh oksidator. Banyaknya elektron yang dilepas ataupun diterima ditentukan melalui perubahan biloks yang terjadi. Dalam reaksi redoks, H2O sering terlibat di dalam reaksi. Oleh karena itu, molekul H2O perlu dituliskan dalam persamaan reaksi. Begitu pula ion H+ dan OH–, kadang-kadang perlu dituliskan dalam persamaan reaksi redoks untuk menyatakan apakah reaksi berlangsung dalam suasana asam atau basa.

Aturan Bilangan Oksidasi (Biloks) :
a. Biloks atom unsur bebas = 0
    Unsur bebas  : Unsur yang tidak berikatan dengan unsur lain. (Na, Fe, O2, Cl2)
b. Biloks H dalam senyawanya = +1
c. Biloks O dalam senyawanya = -2
d. Biloks atom logam dalam senyawanya selalu positif 
e. Jumlah biloks atom-atom dalam senyawa netral = 0
f. Jumlah biloks atom-atom dalam ion = muatan ionnya
g. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu oleh atom yang lebih elektronegatif.

Kecuali :
a. Dalam Fe2O, biloks O = +2
b. Dalam peroksida (Misal : H2O2, BaO2) biloks O = -1
c. Dalam hidroksida logam (Misal NaH, AlH2), biloks H = -1

Perhatikan contoh 1 di bawah ini : 



Perhatikan contoh 2 di bawah ini : 



0 comments:

Post a Comment